Artikel kali ini membahas tentang arti kata : amin, aamin, amiin dan aamiin.
Secara umum, topik ini sudah banyak dibahas dan seyakinnya sebagian besar Sobat
pasti sudah mengetahui…
Tapi untuk
meluruskan banyaknya kesalahan dan sekaligus sharing kembali terkait topik ini, tidak ada salahnya Sobat cermati
kembali.
Dalam
kehidupan sehari-hari, pasti Sobat sering menjumpai penulisan aamiin dalam berbagai versi, misalnya
dalam pesan singkat, chatting atau
status pada berbagai akun sosial media.
Maksud dan tujuan dari pengucapan atau penulisan kata aamiin adalah ketika Sobat mempunyai harapan dan memanjatkan do’a atau ketika menanggapi dan mendengarkan do’a orang lain.
Dimana kata
tersebut bermakna sebuah permohonan kepada Allah SWT, dengan tujuan do’a yang
diucapkan akan di-ijabah Allah SWT.
Nah, sekarang
apa jadinya kalau kata aamiin yang Sobat
ucapkan atau Sobat tuliskan tersebut tidak sesuai dengan lafadznya?
Tentu maknanya akan berbeda bukan?
Tentu maknanya akan berbeda bukan?
Sekarang
mari kita simak arti kata amin, aamin, amiin dan aamiin.
Dalam membaca aamiin kita harus memanjangkan a (alif) dan memanjangkan mim, apabila tidak demikian akan menimbulkan makna yang berbeda.
Dalam membaca aamiin kita harus memanjangkan a (alif) dan memanjangkan mim, apabila tidak demikian akan menimbulkan makna yang berbeda.
Dalam kosa
kata bahasa Arab terdapat 4 (empat) perbedaan kata dengan lafadz aamiin, yaitu:
- Amin (alif dan mim sama-sama pendek) artinya
aman atau tenteram
- Aamin (alif panjang & mim pendek)
artinya meminta perlindungan dan keamanan
- Amiin (alif pendek & mim panjang)
artinya jujur atau terpercaya
- Aamiin (alif & mim sama-sama
panjang) artinya kabulkanlah do’a kami
Nach,
sekarang Sobat sudah tau khan perbedaannya?
Keempat arti kata di atas semuanya bermakna baik, tapi pengucapan kata tersebut
tentunya harus didudukkan kembali sesuai maksud dan tujuannya…
Jadi, tempatkanlah kata dan tulisan tersebut sesuai dengan hal sebenarnya, karena apabila tertinggal satu huruf atau salah penulisan satu huruf saja, maka akan mengandung arti yang berbeda.
Jadi, tempatkanlah kata dan tulisan tersebut sesuai dengan hal sebenarnya, karena apabila tertinggal satu huruf atau salah penulisan satu huruf saja, maka akan mengandung arti yang berbeda.
Oya Sobat, tidak
jarang kita juga menjumpai penulisan kata aamiin
tersebut dalam versi amien.
Kata atau
pengucapan lafadz yang satu ini sebisa mungkin Sobat hindari, karena kata amien lazim diucapkan atau dituliskan oleh para penyembah
berhala (paganisme).
Do'a ini sesungguhnya pujian
kepada seorang dewa matahari Mesir kuno, yaitu Amin-Ra atau orang Barat menyebutnya dengan Amun-Ra.
Marilah kita biasakan menggunakan kaidah bahasa yang benar dan jangan pernah menyepelekan hal yang sebenarnya kesalahan besar.
Semoga artikel sederhana ini memberikan kemanfaatan bagi Sobat yang membaca.
Sesungguhnya kebenaran
hanyalah milik Allah Azza Wa Jalla…
Wallahu a'lam
bish-shawab